Burnout adalah kondisi dimana seseorang merasa stres, kelelahan secara fisik, mental, maupun emosional dan kondisi tersebut terjadi selama berulang kali dan berkepanjangan.
Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh kamu yang membuat kamu rentan terhadap penyakit seperti flu.
Apa tanda-tanda jika kamu mengalami burnout?
1. Rentan terhadap penyakit
Saat mengalami burnout kamu akan merasa bahwa tenaga kamu menjadi terkuras secara fisik dan emosional, itu juga akan membuat kamu merasa kelelahan dan stres. Bisa jadi, kamu juga jadi merasa sakit kepala, flu, tidak nafsu makan, insomnia, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
2. Melampiaskan pada suatu yang kurang baik
Ketika tuntutan pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya, orang-orang akan merasa kelelahan dan stres, karena itu banyak orang melampiaskan hal tersebut dengan perlakuan yang kurang baik untuk menghilangkan kelelahan dan rasa stres tersebut dengan meminum obat-obatan atau alkohol.
3. Kamu jadi kurang produktif
Ketika kita merasa burnout itu akan memengaruhi tugas sehari-hari di tempat kerja atau di rumah ketika tugas utama kita merawat anggota keluarga. Mungkin kamu akan merasa kesulitan untuk berkonsentrasi dan jadi kurang produktif.
4. Lebih mengisolasi diri
Kamu jadi berpikir bahwa pekerjaan kamu yang membuat kamu merasa stres. Bisa jadi, kamu jadi lebih sinis terhadap pekerjaan dan rekan kerjamu. Kamu jadi memilih untuk lebih mengisolasi diri.
5. Kamu jadi mudah marah
Ketika sedang mengalami burnout, biasanya kamu jadi lebih mudah marah kepada rekan kerja, keluarga, maupun teman kamu. Kamu juga jadi lebih sensitif pada suatu hal.
Apa penyebabnya kamu mengalami burnout?
Burnout sering sekali diakibatkan dari pekerjaan yang kamu lakukan, seperti kamu bekerja selama berjam-jam, melakukan terlalu banyak tugas, ibu rumah tangga yang lelah merawat anak-anak.
Tetapi kelelahan tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan yang penuh tekanan. Faktor-faktor lain juga berkontribusi mengalami burnout, seperti gaya hidup atau dari kepribadian kamu sendiri. Faktanya, apa yang kamu lakukan di waktu senggang dan bagaimana kamu memandang sesuatu dapat memainkan peran yang sama besarnya dalam menyebabkan burnout.
Bagaimana cara mengatasi burnout?
1. Olahraga
Olahraga tidak hanya berdampak untuk kesehatan fisik kita saja, tetapi juga memberikan dampak pada kesehatan mental kita. Kamu juga tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di gym, kamu bisa melakukan jalan santai dan menjadikan itu sebagai kebiasaan sehari-hari
2. Makan-makanan yang sehat
Makan-makanan yang sehat bisa menjadi antidepresan yang alami lho. Menambah makanan yang kaya akan omega-3 seperti ikan atau kacang-kacangan bisa membantu kamu meningkatkan mood.
3. Mengatur pola tidur yang baik
Tubuh kita pasti membutuhkan waktu untuk beristirahat karena itu mengatur pola tidur yang baik sangat penting untuk kesejahteraan tubuh kita.
4. Membuat batasan pada orang-orang yang negatif
Cobalah memberi batasan kepada orang-orang yang hanya memberikan kamu dampak negatif, yang hanya akan menurunkan suasana hati kamu dan buat kamu jadi jauh lebih lelah. Jika kamu harus bekerja dengan orang yang negatif, cobalah untuk membatasi jumlah waktu yang kamu habiskan bersamanya.
5. Mencari dukungan yang kamu butuhkan
Ketika kamu merasa stres kamu terus berlangsung lama, penting untuk kamu mencari bantuan yang tepat. Jika menurut kamu itu terlalu sulit, ceritalah kepada orang-orang yang kamu percaya seperti keluarga atau teman dekat agar kamu mendapat dukungan yang kamu butuhkan.
Sumber
Fraga, J. (2019). A Guide to Burnout. Healthline. https://www.healthline.com/health/tips-for-identifying-and-preventing-burnout#how-you-can-help
Rosyid, H. F. (1996). Burnout: Penghambat Produktivitas yang Perlu Dicermati. Buletin Psikologi, 4(1), 19-25
Scott, E. (2020). Burnout Symptoms and Treatment. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/stress-and-burnout-symptoms-and-causes-3144516
Smith, M., Segal, J., & Robinson, L. (2020). Burnout Prevention and Treatment. Helpguide. https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm
Rosyid, H. F. (1996). Burnout: Penghambat Produktivitas yang Perlu Dicermati. Buletin Psikologi, 4(1), 19-25
Commentaires