top of page
Writer's picturepsychotalk.id

Apa Alasan Seseorang Melakukan Self harm dan Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

Updated: Sep 18, 2020


"Kak beberapa hari ini aku suka banget self harm, aku stres sama hidup aku kak. kalau aku self harm aku ngerasa lebih tenang ."


Menurut Klonsky 2007, selfinjury atau selfharm sering disebut non suicidal self injury. Self harm biasanya dilakukan dengan sengaja untuk menyakiti diri sendiri dan perilaku ini dilakukan secara diam-diam. Menurut Nixon & Heath, 2009 (didalam Miller 2010) self harm atau self injury bisa dilakukan di usia berapapun, namun lebih sering muncul sejak masa perkembangan remaja. Jika pada perkembangan remaja seorang individu sudah terbiasa dengan self harm dan tidak menemukan alternatif perilaku yang lebih sehat dan aman, maka di perkembangan kehidupannya seorang remaja tersebut cenderung bergantung kepadaa self harm dalam mengelola emosi negatifnya.


Berikut adalah beberapa jenis perilaku self harm atau self injury?

  1. Cutting atau melukai tubuh dengan benda tajam

  2. Membakar diri

  3. Menyiramkan tubuh dengan air bersuhu panas

  4. Mencakar

  5. Menatapkan tubuh hingga mengakibatkan patah atau hancurnya tulang atau persendian

  6. Menarik atau menjambak rambut, bulu mata, alis secara berulang untuk menciptakan rasa sakit

  7. Meminum racun atau menyuntikkan ke dalam tubuh

Kasus self harm di Indonesia sendiri juga sudah mulai banyak dilakukan oleh anak-anak remaja masa kini. Dilansir dari gensindo.indnwes.com tahun 2019, ada dua kasus self harm di Indonesia yang viral dan berhasil dicatat, yaitu fenomena sayat tangan karena kecewa dengan pilihan karier salah satu artis internasional dan puluhan siswa SMP di Pekanbaru melakukan self harm karena ingin meniru unggahan berkaitan dengan cara melakukan self harm. Perlu diketahui lebih lanjut tentang self harm atau self injury adalah para pelaku self harm melakukan tindakan tanpa maksud untuk bunuh diri. Melainkan untuk berbagai alasan berbeda yang dimiliki setiap dari diri mereka.


Berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukan self harm adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menurunkan kecemasan atau ketegangan

  2. Untuk mengurangi kesedihan atau kesepian

  3. Untuk mengeluarkan perasaa marah

  4. Untuk menghukum diri sendiri

  5. Untuk mencari perhatian dari orang yang dikehendaki atau menunjukkan distress yang dialami kepada orang lain

  6. Untuk merasakan rasa kesakitan karena perasaan kosong atau mengeskpresikan hal-hal yang tidak bisa mereka ceritakan.

Self harm atau self injury bisa terjadi pada semua individu dengan usia yang berbeda-beda, namun usia remaja tercatat memiliki kecenderungan untuk melakukan self harm lebih sering. Dilansir dari TribunJatim.com - Surabaya, menurut Dr.dr. Yuniar Setiawati, Sp.KJ dari RSUD Dr Soetomo, bersumber dari penelitian : terdapat sekitar 10% remaja berusia 13-15 tahun dilaporkan memiliki perilaku self harm. Sementara itu penelitian yang dilakukan di Inggris, rata-rata usia remaja yang melakukan perilaku self harm juga dilakukan perempuan sebanyak empat kali lebih banyak daripada laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan bahwa remaja laki-laki juga dapat melakukan perilaku self harm tersebut.Konsep berfikir yang tidak tetap tentang kehidupan terkadang membuat seseorang menjadi melakukan hal yang merugikan diri sendiri.


Kelompok individu remaja yang memiiliki kemungkinan lebih besar melakukan selfharm adalah :

  1. Seseorang yan menjadi korban bullying

  2. Stres dan cemas karena pendidikan

  3. Merasa terisolasi, ditolak dengan lingkungannya

  4. Pernah melakukan self harm sebelumnya

  5. Perilaku adiksi

  6. Keluarga atau lingkungan yang melakukan self harm

  7. Perasaan yang tidak berharga terhadap diri sendiri

  8. Belum mampu menemukan cara untuk mengekspresikan perasaan negatif secara sehat seperti perasaan marah, sedih, kecewa, dll.

  9. Mengalami kekerasan secara fisik, verbal atau seksual

  10. Kehilangan, perpisahan orangtua atau kehamilan yang tidak diinginkan.


Langkah yang bisa dilakukan ketika ingin melakukan self harm:

  1. Menggunakan pulpen atau spidol merah untuk menandai bagian tubuh dimana kamu biasanya melakukan selfharm.

  2. Memukul bantal atau berteriak ke dalam bantal untuk menyalurkan amarah

  3. Memukul samsak untuk menyalurkan amarah

  4. Menggenggam es batu

  5. Keluar ruangan atau rumah dan lakukan jalan cepat

  6. Lakukan berbagai latihan fisik, latihan fisik sangat membantu untuk membangun dan merubah suasana perasaan menjadi lebih positif, selain itu juga mengeluarkan hormon adrenalin sebagai hormon yang muncul saat manusia dalam kondisi stress.

  7. Tulislah berbagai perasaan negatif di atas sebuah kertas kemudian merobeknya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil

  8. Tulislah perasaan dan permasalahan di sebuah buku atau mencoret-coret kertas dengan pulpen atau krayon berwarna merah

  9. Telefon atau memanggil teman

  10. Membuat sesuatu yang kreatif seperti kesenian.

  11. Mencari laman bantuan kesehatan mental secara online.

Bagaimana jika kamu melihat orang di sekitarmu melakukan self harm atau self injury, lakukan beberapa cara berikut :

  1. Bila self harm dilakukan di sekolah bawalah yang bersangkutan ke guru BK atau psikolog atau pekerja sosial yang ditunjuk sekolah. buat kesepakatan untuk mengadakan konseling dan jaga privasi indvidu tersebut. Yakinkan individu tesebut bahwa kamu siap mendengarkannya dan mau menerima kondisinya dengan apa adanya.

  2. Tidak setuju pada perilakunya tapi bukan orangnya . Gunakan kalimat : "Saya tak sanggup mendengarkan ceritamu, sementara kamu masih melakukan self harm, saya peduli denganmu dan saya merasa sedih melihatmu melakukan hal itu."

  3. Berikan pengalihan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan untuknya.

  4. Jangan pernah memberikan hukuman atau ancaman atas apa yang Ia lakukan, hal ini semakin memperparah kondisi yang bersangkutan

  5. Janga lupa untuk menjaga kesehatan dirimu sendiri.

Tidak apa-apa untuk merasakan hal yang tidak menyenangkan, tapi untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, itu bukanlah sebuah pilihan. Hidup masih memiliki banyak hal baik untuk kamu wujudkan. Maka bertahanlah, hidupmu belum berakhir, kamu tidak sendiri, dan mari berjalan beriringan.

Bagi kamu yang ingin mencari pertolongan psikologis silahkan bisa menghubungi ke nomor 119 ext 8 atau cari tau di website Kementrian Kesehatan RI berikut:


Tim @Psychotalk.id

SAP


Daftar Pustaka

Daftar Gambar


31 views0 comments

Comments


bottom of page