top of page
Writer's picturepsychotalk.id

Review Buku “Loving the Wounded Soul”Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia

Updated: Jul 1, 2020


Apakah kamu pernah mengalami perasaan kosong, tidak berharga dan ingin mengakhiri hidup? atau memiliki teman keluarga yang mengalami kondisi ini namun kamu tidak mengerti bagaimana cara membantunya untuk keluar dari perasaan tersebut?

Penulis : Regis Machdy

Tahun terbit : 2019.

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 287

Harga Buku : 88.000

Nomor ISBN : 978 – 602 – 06 – 3370 – 1

Profil Penulis :

Regis Machdy adalah lulusan program Master of Global Mental Health dar Universitas of Glasgowm Inggris ia merupakan co-founder Pijarpsikologi.org sebuah startup yang fokus pada meningkatkan kesadara kesehatan mental dan konsultasi psikologi gratis di Indonesia. Regis selama perjalanan hidupnya berjuang dan berdamai dengan depresi, ia perlu melakukan banyak sesi konsultasi dengan psikolog dan psikiater untuk memulihkan kondisinya sehingga mampu beraktifitas dengan optimal. Perjalanannya tersebut Ia tuangkan pada buku ini dengan dilengkapi penelitian ilmiah dan kisah inspiratif di dalamnya yang menceritakan lebih dalam apa itu depresi, bagaimana depresi bisa terjadi, hingga “hinger meaning” yang didapat penulis setelah berhasil memaknai depresi di kehidupannya.

Pada bagian pertama, Regis menceritakan apa itu depresi, depresi sendiri berbeda dengan kesedihan yang sangat diketahui sebabnya, namun depresi bisa disebabkan oleh peristiwa satu bulan, dua tahun atau bahkan 14 tahun yang lalu. Jadi untuk kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang depresi bisa mendaftarkan buku ini menjadi salah satu checklistmu loh..


Btw kita bahasa sedikit tentang depresi yuk.


Seseorang dengan depresi tidak mampu mengontrol pikiran dan perasaannya, individu yang mengalami depresi mengingat semua peristiwa kesedihan yang pernah terjadi kepadanya. . Hmm pasti gak enak banget ya masuk ke fase perasaan sepert ini.


Kemudian pertanyaannya siapa ya yang bisa terkena depresi?

Siapapun bisa depresi,

Di sub tema Hightly Sentive Person. Bagi kalian yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi dan yang sebelumnya belum tahu menahu tentang kepribadian serta istilah ini, Regis Machdy membuat pembaca menjadi sangat memahami apa itu HSP. Regis menceritakan dengan gamblang, sederhana namun tetap ilmiah, di mana faktanya ada 20% dari populasi manusia adalah seoang HSP. HSP sendiri adalah individu yang sangat peka dengan rangsangan dari luar baik secara fisik maupun emosional. Tidak sampai fakta itu saja, Regis menceritakan bagaimana dinamika psikologis dari orang-orang dengan tingkat sensitifitas yang tinggi dan bagaimana caranya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang penuh dengan stimulus agar supaya tetap efektif dalam berkarya dan menjalankan kehidupan sehari-hari tanpa perlu merasakan “kelelahan” yang teramat sangat. Dari buku ini juga,seorang dengan HSP mampu lebih menerima dan mencintai kondisinya sebagai HSP. HSP sendiri juga bukan hanya individu dengan kepriabadian introvert saja namun, HSPpun juga ada yang berkepribadian ekstrovert. Apabila HSP tidak mampu memanajemen dirinya sendiri, ia akan dengan mudah masuk ke lubang depresi, serta masih banyak sekali cerita penulis berdamai dan memaknai depresinya dengan sangat apik serta penuh inspirasi.


Sama seperti judulnya “Loving the Wounded Soul”, isi buku ini menceritakan dinamika penulis berdamai dan melewati peritsiwa depresinya, dari mengetahui pusat penyebab depresi hingga berakhir pada tahap mencintai dan adaptif dengan kondisi depresi itu sendiri. Perjalanan “Loving The Wounded Soul” (alasan dan tujuan depresi hadir di hidup manusia),” ini amat inspiratif, dalam, nyata, ilmiah dan ringan sehingga dapat melekat dengan mudah di ingatan dan perasaan pembaca.





Salah satu kalimat yang sangat melekat di ingatanku ketika membaca buku ini adalah:


“Menyalahkan orang bukanlah kunci,

menyalahkan mereka yang telah memberi luka tidak akan menyelesaikan masalah.

Namun menarik diri sesaat dapat membantu kita memahami asal muasal pikiran negatif kita.

Dan tugas yang harus dilakukan adalah, memutus mata rantai tersebut.”


Kesimpulan dari isi buku ini adalah, individu memiliki keunikan , setiap ceritanya di masa lalu dan memiliki ketetapan takdir mengawali kehidupan di lingkungan seperti apa. Namun, masa depan dan kelanjutan diri kita adalah tanggungjawab kita, dan selama pikiran, fisik, dan masih bisa bernafas, kita adalah manusia yang berharga dan layak hidup dengan lebih adaptif serta sehat secara fisik dan mental . Menyalahkan orang lain atau masa lalu tidak menjadi solusi, menerima dan menyadari menjadi langkah yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan diri.

Buku ini layak dibaca untuk psikiater, psikolog,mahasiswa, ilmuan dan teman-teman khalayak umum yang tertarik dengan issue kesehatan mental atau untuk menambah wawasan baru sebagai sarana memahami diri sendiri dan orang lain.


Rate

4 dari 5 poin.



SAP

tim psychotalk.id



18 views0 comments

Comments


bottom of page