top of page
Writer's picturepsychotalk.id

REVIEW BUKU "BERANI TIDAK DISUKAI" Ichiro Kishimi & Fumitake Koga




Judul Buku : Berani Tidak Disukai (The Courage to be Disliked)

Penulis : Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Tahun Terbit : Cetakan pertama, Oktober 2019

Cetakan keempat, Maret 2020

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 315

Harga : Rp 82.000

Nomor ISBN : 978-602-06-3321-3



Alfred Adler merupakan seorang tokoh Psikologi berkebangsaan Austria. Adler memulai karier sebagai dokter spesialis mata, namun kemudian beralih menjadi dokter umum. Pada 1910, bersama dengan Sigmund Freud, Rudolf Reitler, dan Wilhelm Stekel membentuk Vienna Psychoanalytic Society, sekaligus menjadikan Adler sebagai pemimpin pertamanya. Karena ketidakcocokan pemikiran dengan Psikoanalisa, Adler kemudian memutuskan mundur dari jabatan presiden dan keluar dari komunitas. Ia lalu mendirikan perkumpulan sendiri, yaitu Society for Individual Psychology. Teori Adler yang banyak dikenal mengenai inferioritas dan urutan kelahiran.


Buku ‘Berani Tidak Disukai’ dikemas menggunakan dialog antara pemuda dan filsuf. Buku ini mengupas pemikiran-pemikiran Adler yang belum banyak dikenal. Adler mengagas Psikologi Individual sehingga buku ini pun menekankan pada diri individu daripada orang-orang di sekitar individu tersebut. Sudut pandang teori psikologi Adler merupakan telelogi (ilmu yang mempelajari tujuan dari suatu fenomena tertentu, ketimbang penyebabnya). Adler mengemukakan bahwa kita sebagai individu jangan berfokus hanya pada sebab-sebab di masa lalu namun berfokuslah pada tujuan sekarang. Salah satu bagian yang menarik dari buku ini adalah Adler tidak menerima konsep trauma. Menurut Adler, kita tidak menderita syok akibat pengalaman kita – yang dinamakan trauma – namun sebaliknya, kita mengartikannya sesuai dengan tujuan kita. Kita tidak ditentukan oleh pengalaman, namun arti yang kita berikan pada pengalaman-pengalaman itu menentukan dengan sendirinya. Kita menentukan hidup kita sendiri menurut makna yang kita berikan pada pengalaman di masa lalu. Hidupmu bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain, tapi sesuatu yang engkau pilih sendiri, dan kaulah yang dapat memutuskan bagaimana caramu menjalani hidup.


Siapa yang menciptakan amarah? Orang-orang di sekitarmu? Lingkunganmu? Adler berpendapat yang menciptakan amarah adalah diri kita sendiri. Kita yang memilih untuk mengeluarkan amarah. Amarah adalah alat untuk mencapai tujuan. Kita mengeluarkan amarah untuk menciptakan perbedaan antara kita yang mengeluarkan amarah dengan orang yang menerima amarah dengan tujuan yang sudah kita miliki sebelumnya. Misalkan, ibu yang memarahi anaknya agar anaknya belajar. Padahal, jika kita telisik lebih jauh tugas siapa untuk belajar? Ibu atau anak? Tugas belajar adalah tugas seorang anak. Sedangkan tugas ibu adalah memberitahu anak bahwa tugasnya adalah belajar dan memberi tahu anak tersebut bahwa ibu akan siap membantu kapan pun anak terdorong untuk belajar. Tapi tidak boleh mencampuri tugas anak tersebut. Ikut campur dalam berbagai hal tanpa diminta bukanlah tindakan yang tepat.


Kesimpulan dari isi buku ini adalah, jalani kehidupan sekarang dan saat ini. Membaca buku ini akan membuka sudut pandang baru mengenai kehidupan. Banyak sekali pemikiran Adler yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Ada pemikiran Adler mengenai kebahagiaan, dusta kehidupan, reward and punishment, apakah kehidupan sebuah garis? bahkan konsep ‘healthy boundaries’ atau ‘toxic positivity’ yang sekarang sedang ramai diperbicarakan. Buku ini layak dibaca oleh semua orang, seperti yang dikatakan Adler bahwa “Psikologiku adalah untuk semua orang”.

Rate

5 dari 5 poin


Daftar Gambar

reviewer

GA

24 views0 comments

Comments


bottom of page